Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598
Kabupaten Gresik yaitu satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya yaitu Gresik. Kabupaten Gresik mempunyai luas 1. 191, 25 km². Lokasi Kabupaten Gresik juga meliputi Pulau Bawean, yang ada 150 km terlepas pantai Laut Jawa. Kabupaten Gresik bersebelahan dengan Kota Surabaya serta Selat Madura di samping timur, Kabupaten Lamongan di samping barat, Laut Jawa di samping utara, dan Kabupaten Sidoarjo serta Mojokerto di samping selatan. Gresik di kenal jadi kota tempat berdirinya pabrik semen pertama serta perusahaan semen paling besar di Indonesia, yakni Semen Gresik. Dengan Sidoarjo, Gresik adalah satu diantara penyangga paling utama Kota Surabaya, serta termasuk juga dalam lokasi Gerbangkertosusila.
Tempat Kabupaten Gresik terdapat di samping barat laut Kota Surabaya, ibu kota Propinsi Jawa Timur. Pusat pemerintahan Kabupaten Gresik yakni Kecamatan Gresik ada 20 km samping utara Kota Surabaya. Kabupaten Gresik terdiri dari 18 kecamatan serta terbagi dalam 330 desa serta 26 kelurahan. Dengan geografis, lokasi Kabupaten Gresik terdapat pada 112° hingga 113° Bujur Timur serta 7° hingga 8° Lintang Selatan serta adalah dataran rendah dengan ketinggian 2 hingga 12 mtr. diatas permukaan air laut, terkecuali Kecamatan Panceng yang memiliki ketinggian 25 mtr. diatas permukaan laut. Beberapa lokasi Kabupaten Gresik adalah daerah pesisir pantai, yakni memanjang dari mulai Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu, Ujungpangkah serta Panceng dan Kecamatan Sangkapura serta Tambak yang tempatnya ada di Pulau Bawean. Type tanah di lokasi Kabupaten Gresik beberapa besar adalah tanah kapur yang relatif tandus.
Menurut catatan dari Tiongkok, Gresik dibangun pada era ke-14 oleh seseorang Tionghoa4
Mulai sejak era ke-11, Gresik jadi pusat perdagangan serta kota bandar yang dikunjungi banyaknya bangsa seperti, Cina, Arab, Champa, serta Gujarat. Gresik sebagai pintu masuk Islam pertama di Jawa, yang diantaranya diikuti dengan terdapatnya makam-makam Islam kuno dari Syekh Maulana Malik Ibrahim serta Fatimah binti Maimun5. Gresik telah jadi satu diantara pelabuhan paling utama serta kota dagang yang cukup perlu mulai sejak era ke-14, dan jadi tempat persinggahan kapal-kapal dari Maluku menuju Sumatera serta daratan Asia (termasuk juga India serta Persia). Hal semacam ini berlanjut sampai masa VOC.
Th. 1411 penguasa Gresik, seseorang kelahiran Guangzhou, kirim utusan ke kaisar Tiongkok. Pada era ke-15, Gresik jadi pelabuhan dagang internasional yang besar. Dalam Suma Oriental-nya, Tomé Pires mengatakannya jadi ” permata pulau Jawa diantara pelabuhan dagang “.
Pada masa VOC, Afdeeling Gresik terbagi dalam Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, serta Kabupaten Sedayu. Kota Gresik sendiri ada pada jalur paling utama jalan pos Daendels. Perubahan Surabaya yang cukup cepat memaksa dihapuskannya Kabupaten Gresik serta gabung dengan Kabupaten Surabaya pada th. 1934.
Pada awal Kemerdekaan Indonesia, Gresik hanya satu kawedanan dibawah Kabupaten Surabaya. Dibangunnya Pabrik Semen Gresik pada th. 1953 adalah titik awal industrialisasi di Gresik. Pada th. 1974, status Kabupaten Surabaya dihapus serta jadi penggantinya yaitu Kabupaten Gresik, dengan bupati pertama H. Soeflan. Lokasi permukiman juga makin melebar, serta bahkan juga pusat pemerintahan dipindahkan ke Lokasi Bunder.
Menurut literatur histori yang diterbitkan dari website resmi pemerintah kabupaten gresik (http :// gresikkab. go. id/profil/histori), kalau Gresik telah di kenal mulai sejak era ke-11 saat tumbuh jadi pusat perdagangan tidak saja antar pulau, namun telah meluas keberbagai negara. Jadi kota Bandar, gresik banyak dikunjungi pedagang Cina, Arab, Gujarat, Kalkuta, Siam, Bengali, Campa dan sebagainya. Gresik mulai tampak menonjol dalam ketentuan histori mulai sejak mengembangnya agama islam di tanah jawa. Pembawa serta penebar agama islam itu tidak beda yaitu Syech Maulana Malik Ibrahim yang bersama Fatimah Binti Maimun masuk ke Gresik pada awal era ke-11.
Mulai sejak lahir serta mengembangnya kota Gresik terkecuali bermula dari masuknya agama islam yang lalu menebar ke semua pulau jawa, tidak lepas dari nama Nyai Ageng Pinatih, dari janda kaya raya yang seseorang syahbandar, berikut nanti juga akan kita dapatkan nama seorang yang lalu jadi tonggak histori berdirinya kota gresik. Dia yaitu seseorang bayi asal Blambangan (Kanbupaten Banyuwangi) yang dibuang ke laut oleh orang tuanya, serta diketemukan oleh beberapa pelaut, anak buah Nyai Ageng Pinatih yang lalu dinamakan Jaka Samudra. Sesudah perjaka bergelar raden paku yang lalu jadi penguasa pemerintah yang berpusat di Giri Kedaton, dari tempat berikut dia lalu di kenal dengan panggilan Sunan Giri.
Seandainya Syeh Maulana Malik Ibrahim pada jamannya dipandang jadi beberapa penguasa, tiang beberapa raja serta menteri, jadi sunan giri selain kedudukannya jadi seseorang sunan atau wali (Penebar Agama Islam) juga dipandang jadi Sultan/Prabu (Penguasa Pemerintahan). Sunan Giri di kenal jadi satu diantara tokoh wali songo, dikenal juga dengan nama prabu Satmoto atau Sultan Ainul Yaqin. Th. dimana dia dinobatkan jadi entrepreneur pemerintahan (1487 M) pada akhirnya jadikan jadi hari lahirnya kota Gresik. Dia memerintah gresik sepanjang 30 th. serta dilanjutkan oleh keturunanya hingga lebih kurang 200 tahun
Menjabat jadi bupati yang pertama yaitu Kyai Ngabehi Tumenggung Poesponegoro pada th. 1617 saka, yang jasadnya dimakamkan di komplek makam Poesponegoro di jalan pahlawan gresik, satu komplek dengan makam Syech Maulana Malik Ibrahim.
Kota Gresik populer jadi kota wali, hal semacam ini diikuti dengan penggalian histori yang sehubungan dengan peran serta kehadiran beberapa wali yang makamnya ada di Kabupaten Gresik yakni, Sunan Giri serta Syekh Maulana Malik Ibrahim. Selain itu, Kota Gresik dapat juga dimaksud dengan Kota Santri, karna kehadiran pondok-pondok pesantren serta sekolah yang memiliki nuansa Islami, yakni Madrasah Ibtida’iyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), serta Madrasah Aliyah (MA) sampai Perguruan Tinggi yang cukup banyak di kota ini. Hasil Kerajinan yang memiliki nuansa Islam juga dibuat oleh orang-orang Kota Gresik, umpamanya kopyah, sarung, mukenah, sorban dan sebagainya.
Awal mulanya kabupaten ini bernama Kabupaten Surabaya (masuk lokasi administrasi Surabaya). Masuk dikerjakannya PP Nomor 38 Th. 1974. Semua aktivitas pemerintahan mulai makin lama makin dipindahkan ke gresik serta namanya lalu bertukar dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Gresik dengan pusat aktivitas di Kota Gresik.
Kabupaten Gresik yang disebut subwilayah pengembangan sisi (SWPB) tidak lepas dari aktivitas subwilayah pengembangan Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Surabaya, Sidoarjo, Lamongan). Termasuk juga satu diantara sisi dari 9 subwilayah pengembangan jawa timur yang aktivitasnya diarahkan pada bidang pertanian, industri, perdagangan, maritim, pendidikan, serta industri wisata.
Dengan diputuskannya Gresik jadi sisi satu diantara lokasi pengembangan Gerbang-kertosusila dan sabagai lokasi industri, jadi kota gresik jadi lebih populer serta termashur, tidak saja di persada nusantara namun juga ke semua dunia yang diikuti dengan timbulnya industri multi moderen yang pantas dibanggakan bangsa Indonesia.