Pembuataan Wesbite di Klaten

Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598

Klaten (bhs Jawa : Klathèn, Hanacaraka : ꦑ꧀ꦭꦛꦺꦤ꧀) yaitu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Pusat pemerintahan ada di Kota Klaten.

Dengan geografis Kabupaten Klaten terdapat diantara 110°30′-110°45′ Bujur Timur serta 7°30′-7°45′ Lintang Selatan.

Luas lokasi kabupaten Klaten menjangkau 655, 56 km2. Di samping timur bersebelahan dengan kabupaten Sukoharjo. Di samping selatan bersebelahan dengan kabupaten Gunungkidul (Daerah Istimewa Yogyakarta). Di samping barat bersebelahan dengan kabupaten Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Kabupaten Magelang serta di samping utara bersebelahan dengan kabupaten Boyolali. 4

Lokasi Kabupaten Klaten terdiri jadi tiga dataran yaitu Samping Utara Dataran Lereng Gunung Merapi, Samping Timur Membujur Dataran Rendah, Samping Selatan Dataran Gunung Kapur.

Menurut topografi kabupaten Klaten terdapat diantara gunung Merapi serta pegunungan Seribu dengan ketinggian pada 75-160 mtr. diatas permukaan laut yang terdiri jadi lokasi lereng Gunung Merapi dibagian utara areal miring, lokasi datar serta lokasi berbukit dibagian selatan.

Histori Klaten menyebar di beberapa catatan arsip-arsip kuno serta kolonial, arsip-arsip kuno serta manuskrip Jawa. Catatan itu seperti tertulis dalam Serat Kesepakatan Dalam Nata, Serat Ebuk Anyar, Serat Siti Dusun, Sekar Nawala Pradata, Serat Angger Gunung, Serat Angger Sedasa serta Serat Angger Gladag. Dalam bundel arsip Karesidenan Surakarta jadikan referensi histori Klaten seperti terdaftar dalam Soerakarta Brieven van Buiten Posten, Brieven van den Soesoehoenan 1784-1810, Daghregister van den Resi dentie Soerakarta 1819, Reporten 1787-1816, Rijksblad Soerakarta serta Staatblad van Nederlandsche Indie. Babad Giyanti, Babad Bedhahipun Karaton Negari Ing Ngayogyakarta, Babad Tanah Jawi serta Babad Sindula jadi sumber beda untuk menelusuri histori Klaten. Histori Klaten dapat juga dikilas balik dari kehadiran Candi-candi Hindu, Budha ataupun beberapa barang kuno. Asal muasal desa-desa kuno tempo dahulu memberikan info terpercaya. Desa-desa seperti Pulowatu, Gumulan, Wedihati, Mirah-mirah ataupun Upit. Peninggalan atau petilasan Ngupit bahkan juga dengan terang mengatakan tandanya tanggal yang dimaknai 8 November 66 Maeshi oleh Raden Rakai Kayuwangi.

Daerah Kabupaten Klaten pada awalnya yaitu sisa daerah swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terbagi dalam banyak daerah yang disebut satu kabupaten. Tiap-tiap kabupaten terdiri atas sebagian distrik. Susunan penguasa kabupaten terbagi dalam Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 serta 2, Lurah Langsik, serta Langsir. Susunan penguasa Distrik terbagi dalam Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 serta 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).
Pada jaman penjajahan Belanda, th. 1749, berlangsung perubahan susunan penguasa di Kabupaten serta di Distrik. Untuk Jawa serta Madura, semuanya propinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terdiri atas distrik-distrik, serta tiap-tiap distrik dikepalai oleh seseorang wedono. Pada th. 1847 bentuk Kabupaten dirubah jadi Kabupaten Pulisi. Maksud serta maksud pembentukan Kabupaten Pulisi yaitu di samping Kabupaten itu menggerakkan peranan pemerintahan, ditugaskan juga supaya bisa melindungi ketertiban serta keamanan dengan ditetapkan batas-batas kekuasa wilayahnya.

Berdasar pada Nawala Sampeyan Dalam Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23 Jumadilakhir Th. Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 dijelaskan :

“……………… KratonDalam Surakarta Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem. ………………. ”
“……………… Kabupaten cacah enem iku Nagara Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen. ………………. ”
“……………… Beberapa Tumenggung keharusan rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe dan padha ke bawah marang Raden Adipati. ………………. ”