Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598
Kabupaten Ponorogo (Hanacaraka : ꦦꦺꦴꦤꦺꦴꦫꦺꦴ�’) yaitu satu kabupaten di propinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini terdapat di koordinat 111° 17’ – 111° 52’ BT serta 7° 49’ – 8° 20’ LS dengan ketinggian pada 92 s/d 2. 563 mtr. diatas permukaan laut serta mempunyai luas lokasi 1. 371, 78 km²3. Kabupaten ini terdapat di samping barat dari propinsi Jawa Timur serta bersebelahan segera dengan propinsi Jawa Tengah atau lebih persisnya 220 km arah barat daya dari ibu kota propinsi Jawa Timur, Surabaya. Pada th. 2015 berdasar pada hasil Sensus Masyarakat, jumlah masyarakat Kabupaten Ponorogo yaitu 1. 130. 648 jiwa. 1
Hari jadi Kabupaten Ponorogo diperingati tiap-tiap tanggal 11 Agustus, karna pada tanggal 11 Agustus 1496, Bathara Katong diwisuda/dinobatkan jadi adipati pertama Kadipaten Ponorogo. Pada th. 1837, Kadipaten Ponorogo geser dari Kota Lama ke Kota Tengah jadi Kabupaten Ponorogo. 45 Sejak th. 1944 sampai saat ini Kabupaten Ponorogo telah bertukar kepemimpinan sejumlah 16 kali.
Kabupaten Ponorogo di kenal dengan julukan Kota Reog atau Bumi Reog karna daerah ini adalah daerah asal dari kesenian Reog. Ponorogo dikenal juga jadi Kota Santri karna mempunyai banyak pondok pesantren, satu diantara yang populer yaitu Pondok Moderen Darussalam Gontor yang terdapat di desa Gontor, kecamatan Mlarak.
Tiap-tiap th. pada bulan Suro (Muharram), Kabupaten Ponorogo membuat satu rangkaian acara berbentuk pesta rakyat yakni Grebeg Suro. Pada pesta rakyat ini dipertunjukkan beragam jenis seni serta kebiasaan, salah satunya Festival Reog Nasional, Pawai Lintas Histori serta Kirab Pusaka, serta Larungan Risalah Doa di Telaga Ngebel. 6
Ponorogo datang dari dua kata yakni pramana serta raga. Pramana bermakna daya kemampuan, rahasia hidup, sedang raga bermakna tubuh, jasmani. Ke-2 kata itu bisa ditafsirkan kalau dibalik tubuh manusia tersimpan satu rahasia hidup (wadi) berbentuk olah batin yang mantap serta mapan terkait dengan pengendalian sifat-sifat amarah, aluwamah/lawamah, shufiah serta muthmainah. Manusia yang mempunyai kekuatan olah batin yang mantap serta mapan juga akan menyesuaikan diri di manapun serta kapanpun ada. 5 Tetapi ada juga yang mengatakan kalau pono bermakna lihat serta rogo bermakna tubuh, raga, atau diri. Hingga makna Ponorogo yaitu ” lihat sendiri ” atau dalam kata beda dimaksud ” mawas diri “. 7
Asal-usul nama Ponorogo berawal dari perjanjian dalam musyawarah dengan Raden Bathoro Katong, Kyai Mirah, Selo Aji serta Joyodipo pada hari Jum’at waktu bulan purnama, berada di tanah lega dekat satu gumuk (lokasi katongan saat ini). Dalam musyawarah itu disetujui kalau kota yang juga akan dibangun diberi nama Pramana Raga yang pada akhirnya beralih jadi Ponorogo. 5
Menurut Babad Ponorogo, berdirinya Kabupaten Ponorogo diawali sesudah Raden Katong hingga di lokasi Wengker. Ketika itu Wengker di pimpin oleh Suryo Ngalam yang di kenal jadi Ki Ageng Kutu. Raden Katong lantas pilih tempat yang penuhi prasyarat untuk pemukiman (yakni di dusun Plampitan Kelurahan Setono Kecamatan Jenangan saat ini). Lewat kondisi serta keadaan yang penuh dengan kendala, tantangan, yang datang silih bertukar, Raden Katong, Selo Aji, serta Ki Ageng Mirah bersama pengikutnya selalu berusaha membangun pemukiman.
Th. 1482 – 1486 M, untuk menjangkau maksud menegakkan perjuangan dengan membuat kemampuan, sedikit untuk sedikit kesusahan itu bisa terselesaikan, pendekatan kekeluargaan dengan Ki Ageng Kutu serta semua pendukungnya saat itu mulai membawa hasil.
Dengan persiapan dalam rencana meniti kadipaten di dukung semuanya pihak, Bathoro Katong (Raden Katong) bisa membangun Kadipaten Ponorogo pada akhir era XV, serta ia jadi adipati yang pertama.
Kadipaten Ponorogo berdiri pada tanggal 11 Agustus 1496, tanggal berikut yang lalu di tentukan jadi hari jadi kota Ponorogo. Penetapan tanggal ini adalah kajian mendalam atas basic bukti peninggalan benda-benda purbakala berbentuk sepasang batu gilang yang ada dimuka gapura ke-5 di kompleks makam Batara Katong dan merujuk pada buku Hand book of Oriental History. Pada batu gilang itu tertulis candrasengkala memet berbentuk gambar manusia yang bersemedi, pohon, burung garuda serta gajah. Candrasengkala memet ini tunjukkan angka th. 1418 Saka atau th. 1496 M. Hingga bisa diketemukan hari wisuda Bathoro Katong jadi Adipati Kadipaten Ponorogo yakni hari Minggu Pon, tanggal 1 Besar 1418 Saka bertepatan tanggal 11 Agustus 1496 M atau 1 Dzulhijjah 901 H. Setelah itu lewat seminar Hari Jadi Kabupaten Ponorogo yang diadakan pada tanggal 30 April 1996 jadi penetapan tanggal 11 Agustus jadi Hari Jadi Kabupaten Ponorogo sudah memperoleh kesepakatan DPRD Kabupaten Ponorogo. 45
Mulai sejak berdirinya Kadipaten Ponorogo di bawah pimpinan Raden Katong, tata pemerintahan jadi stabil serta pada th. 1837 Kadipaten Ponorogo geser dari Kota Lama ke Kota Tengah jadi Kabupaten Ponorogo sampai saat ini. 5