Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598
Kabupaten Purwakarta (aksara Sunda : ᮊᮘᮥᮕ�’ᮦᮔ᮪ ᮕᮥᮁᮝᮊᮁ�’, Latin : Kab. Purwakarta) yaitu satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kota Kabupaten Purwakarta terdapat di Kec. Purwakarta serta berjarak lebih kurang 80 km samping tenggara Jakarta.
Purwakarta di kenal jadi tempat kelahiran sebagian negarawan serta pemimpin besar asal Jawa Barat di masa awal pendirian Republik Indonesia. Salah satunya yaitu pahlawan nasional Kusumah Atmaja (Ketua pertama Mahkamah Agung Republik Indonesia) serta Ipik Gandamana (Bupati pertama Kabupaten Bogor, Gubernur Jawa Barat, serta Menteri Dalam Negeri).
Kehadiran Purwakarta tidak lepas dari histori perjuangan melawan pasukan VOC. Sekitaran awal era ke-17 Sultan Mataram kirim pasukan tentara yang di pimpin oleh Bupati Surabaya ke Jawa Barat. Satu diantara maksudnya yaitu untuk menundukkan Sultan Banten. Namun dalam perjalanannya bentrok dengan pasukan VOC hingga sangat terpaksa mengundurkan diri.
Kemudian diantar kembali ekspedisi ke-2 dari Pasukan Mataram dibawah pimpinan Dipati Ukur dan alami nasib yang sama juga. Untuk menghalangi pelebaran lokasi kekuasaan kompeni (VOC), Sultan Mataram mengutus Penembahan Galuh (Ciamis) bernama R. A. A. Wirasuta yang bergelar Adipati Panatayuda atau Adipati Kertabumi III untuk menempati Rangkas Sumedang (Samping Timur Citarum). Diluar itu juga membangun benteng pertahanan di Tanjungpura, Adiarsa, Parakansapi serta Kuta Tandingan. Sesudah membangun benteng itu Adipati Kertabumi III lalu kembali pada Galuh serta meninggal dunia. Nama Rangkas Sumedang tersebut beralih jadi Karawang karna keadaan daerahnya berawa-rawa (Sunda : ” Karawaan “).
Sultan Agung Mataram lalu mengangkat putera Adipati Kertabumi III, yaitu Adipati Kertabumi IV jadi Dalam (bupati) di Karawang pada th. 1656. Adipati Kertabumi IV ini dikenal juga jadi Raden Adipati Singaperbangsa atau Eyang Manggung, dengan ibu kota di Udug-udug.
Pada saat pemerintahan R. Anom Wirasuta putera Panembahan Singaperbangsa yang bergelar R. A. A. Panatayuda I pada Th. 1679 serta 1721 ibu kota Karawang dari Udug-udug geser ke Karawang, dengan daerah kekuasaan mencakup lokasi pada Cihoe (Cibarusah) serta Cipunagara. Pemerintahan Kabupaten Karawang selesai sekitaran th. 1811-1816 jadi akibatnya karena peralihan penguasaan Hindia Belanda dari Pemerintahan Belanda pada Pemerintahan Inggris.
Pada th. 1819-1826 Pemerintahan Belanda melepas diri dari Pemerintahan Inggris yang diikuti dengan usaha pengembalian kewenangan dari beberapa Bupati pada Gubernur Jendral Van Der Capellen. Dengan hal tersebut Kabupaten Karawang dihidupkan kembali sekitaran th. 1820, mencakup lokasi tanah yang terdapat di samping Timur sungai Citarum/Cibeet serta samping Barat sungai Cipunagara. Dalam hal semacam ini terkecuali Onder Distrik Gandasoli, saat ini Kecamatan Plered pada saat itu termasuk juga Kabupaten Bandung. Jadi Bupati I Kabupaten Karawang yang dihidupkan kembali diangkat R. A. A. Surianata dari Bogor dengan titel Dalam Santri yang lalu pilih ibukota kabupaten di Wanayasa.
Pada saat pemerintahan Bupati R. A. Suriawinata atau Dalam Sholawat, pada th. 1830 ibu kota dipindahkan dari Wanayasa ke Sindangkasih yang diresmikan berdasar pada besluit (surat ketentuan) pemerintah kolonial tanggal 20 Juli 1831 nomor 2.
Pembangunan diawali diantaranya dengan pengurugan rawa-rawa untuk pembuatan Situ Buleud, Pembuatan Gedung Karesidenan, Pendopo, Masjid Agung, Tangsi Tentara di Ceplak, termasuk juga buat Solokan Gede, Sawah Lega serta Situ Kamojing. Pembangunan selalu berlanjut hingga pemerintahan bupati selanjutnya.
Kabupaten Karawang dengan ibukota Purwakarta jalan s/d th. 1949. Pada tanggal 29 Januari 1949 dengan Surat Ketentuan Wali Negeri Pasundan Nomor 12, Kabupaten Karawang dipecah dua yaitu Karawang Sisi Timur jadi Kabupaten Purwakarta dengan ibu kota di Subang serta Karawang Sisi Barat jadi Kabupaten Karawang. Berdasar pada Undang-undang nomor 14 th. 1950, mengenai pembentukan daerah kabupaten dalam lingkungan Propinsi Jawa Barat, setelah itu ditata penetapan Kabupaten Purwakarta, dengan ibu kota Purwakarta, yang mencakup Kewedanaan Subang, Sagalaherang, Pamanukan, Ciasem serta Purwakarta.