Pembuataan Wesbite di Siak Sri Indrapura

Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598

Kesultanan Siak Sri Inderapura (bhs Inggris : Sultanate of Siak Sri Inderapura), yaitu satu Kerajaan Melayu Islam yang sempat berdiri di Kabupaten Siak, Propinsi Riau, Indonesia. Kerajaan ini dibangun di Buantan oleh Raja Kecil, Pewaris Tahta Kerajaan Johor yang mengasingkan diri ke Pagaruyung2 Raja Kecil berdasar pada Hikayat Siak, adalah Putra Sultan Mahmud Syah, Raja Kerajaan Johor yang dibunuh. Dalam perubahannya, Kesultanan Siak keluar jadi satu kerajaan bahari yang kuat3 serta jadi kemampuan yang dihitung di pesisir timur Sumatera serta Semenanjung Malaya di dalam desakan imperialisme Eropa. Jangkauan paling jauh dampak kerajaan ini hingga ke Sambas di Kalimantan Barat, sekalian mengatur jalur pelayaran pada Sumatera serta Kalimantan. 245 Gunakan surut kerajaan ini tidak terlepas dari persaingan perebutan dalam merebutkan penguasaan jalur perdagangan di Selat Malaka. Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Sultan Siak paling akhir, Sultan Syarif Kasim II menyebutkan kerajaannya gabung dengan Republik Indonesia. 6

Kata Siak Sri Inderapura, dengan harfiah bisa berarti pusat kota raja yang patuh beragama, dalam bhs Sanskerta, sri bermakna ” bersinar ” serta indera atau indra bisa berarti raja. Sedang pura bisa punya maksud dengan ” kota ” atau ” kerajaan “. Siak dalam asumsi orang-orang Melayu begitu bertali erat dengan agama Islam, Orang Siak adalah beberapa orang yang pakar agama Islam, bila seorang hidupnya telaten beragama bisa disebutkan jadi Orang Siak. 78

Nama Siak, bisa mengacu pada satu klan di lokasi pada Pakistan serta India, Sihag atau Asiagh yang punya maksud pedang. Orang-orang ini dihubungkan dengan bangsa Asii, 9 orang-orang nomaden yang dimaksud oleh orang-orang Romawi, serta diidentifikasikan jadi Sakai oleh Strabo seseorang penulis geografi dari Yunani. 10 Terkait dengan adanya ini pada sehiliran Sungai Siak hingga hari ini masih tetap didapati orang-orang terasing yang diberi nama jadi Orang Sakai. 11

Memperbandingkan dengan catatan Tomé Pires yang ditulis pada th. 1513-1515, Siak adalah lokasi yang ada pada Arcat serta Indragiri yang disebutnya jadi lokasi pelabuhan raja Minangkabau, 15 lalu jadi vasal Malaka sebelumnya ditaklukan oleh Portugal. Mulai sejak jatuhnya Malaka ke tangan VOC, Kesultanan Johor sudah mengklaim Siak jadi sisi dari lokasi kedaulatannya. Hal semacam ini berjalan sampai kehadiran Raja Kecil yang lalu membangun Kesultanan Siak. 2

Dalam Syair Perang Siak, Raja Kecil didaulat jadi penguasa Siak atas mufakat orang-orang di Bengkalis. Hal semacam ini mempunyai tujuan untuk melepas Siak dari dampak Kesultanan Johor. 5 Sesaat dalam Hikayat Siak, Raja Kecil dimaksud dengan juga sang pengelana pewaris Sultan Johor yang kalah dalam persaingan perebutan kekuasaan. 16 Berdasar pada korespondensi Sultan Indermasyah Yang Dipertuan Pagaruyung dengan Gubernur Jenderal Belanda di Melaka saat itumengatakan kalau Sultan Abdul Jalil adalah saudaranya yang diutus untuk masalah dagang dengan pihak VOC. 17 Lalu Sultan Abdul Jalil dalam suratnya sendiri yang diperuntukkan pada pihak Belanda, mengatakan dianya jadi Raja Kecil dari Pagaruyung, juga akan menuntut balas atas kematian Sultan Johor. 18

Terlebih dulu dari catatan Belanda, disebutkan kalau pada th. 1674 sudah datang utusan dari Johor memohon pertolongan raja Minangkabau untuk berperang melawan raja Jambi. 19 Dalam satu diantara versus Sulalatus Salatin, juga bercerita mengenai bagaimana hebatnya serangan Jambi ke Johor (1673), 20 yang menyebabkan hancurnya pusat pemerintahan Johor, yang terlebih dulu juga sudah dihancurkan oleh Portugal serta Aceh. 2122 Lalu berdasar pada surat dari raja Jambi, Sultan Ingalaga pada VOC pada th. 1694, mengatakan kalau Sultan Abdul Jalil ada jadi saksi perdamaian dari perselisihan mereka. 23

Pada th. 1718, Sultan Abdul Jalil berhasil kuasai Kesultanan Johor2 sekalian mengukuhkan dianya jadi Sultan Johor dengan titel Yang Dipertuan Besar Johor. Tetapi pada th. 1722, berlangsung pemberontakan yang di pimpin oleh Raja Sulaiman anak Bendahara Johor, yang menuntut hak atas tahta Johor. Atas pertolongan pasukan bayaran dari Bugis, Raja Sulaiman lalu berhasil mengkudeta tahta Johor, serta mengukuhkan dianya jadi penguasa Johor di Semenanjung Malaysia. Sesaat Sultan Abdul Jalil, geser ke Bintan serta pada th. 1723 membuat pusat pemerintahan baru di sehiliran Sungai Siak dengan nama Siak Sri Inderapura. 5 Sesaat pusat pemerintahan Johor yang terlebih dulu ada sekitaran muara Sungai Johor ditinggalkan demikian saja, serta jadi status quo dari semasing penguasa yang bertikai itu. Sedang klaim Raja Kecil jadi pewaris sah tahta Johor, disadari oleh komune Orang Laut. Orang Laut adalah grup orang-orang yang menetap pada lokasi Kepulauan Riau yang membentang dari timur Sumatera hingga ke Laut Cina Selatan, serta kesetiaan ini selalu bertahan sampai robohnya Kesultanan Siak. 24