Telpon: 0877 5706 0486, Whatsapp : 0852 7361 5598
Kabupaten Sumedang (Sunda : ᮊᮘ᮪. ᮞᮥᮙᮨᮓᮀ, Latin : Kab. Sumedang) yaitu satu kabupaten di Propinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya yaitu kecamatan Sumedang Utara, Sumedang, 1 sekitaran 45 km Timur Laut Kota Bandung. Kabupaten ini bersebelahan dengan Kabupaten Indramayu di Utara, Kabupaten Majalengka di Timur, Kabupaten Garut di Selatan, Kabupaten Bandung di Barat Daya, dan Kabupaten Subang di Barat.
Kabupaten Sumedang terdiri atas 26 kecamatan, yang dibagi sekali lagi atas beberapa desa serta kelurahan. Sumedang, ibukota kabupaten ini, terdapat sekitaran 45 km dari Kota Bandung. Kota ini mencakup kecamatan Sumedang Utara serta Sumedang Selatan. Sumedang dilintasi jalur paling utama Bandung-Cirebon.
Sisi Barat Daya lokasi Kabupaten Sumedang adalah lokasi perubahan Kota Bandung. IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri), terlebih dulu bernama STPDN (Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri), UPI (Kampus Pendidikan Indonesia), ITB (Institut Teknologi Bandung), dan Kampus Padjajaran berada di Kecamatan Jatinangor.
Beberapa besar lokasi Sumedang yaitu pegunungan, terkecuali di beberapa kecil lokasi Utara berbentuk dataran rendah. Gunung Tampomas (1. 684 m), ada di Utara Sumedang.
Pada awalnya Kabupaten Sumedang yaitu satu kerajaan dibawah kekuasaan Raja Galuh. Dibangun oleh Prabu Geusan Ulun Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata sebelumnya Keraton Galuh dipindahkan ke Pakuan Pajajaran, Bogor. Bersamaan dengan perubahan jaman serta kepemimpinan, nama Sumedang alami sebagian perubahan. Yang pertama, yakni Kerajaan Tembong Agung (Tembong berarti terlihat serta Agung berarti mulia) di pimpin oleh Prabu Guru Aji Putih pada era ke-12. Lalu pada saat jaman Prabu Tajimalela, ditukar jadi Himbar Buana yang bermakna menerangi alam, serta lalu ditukar sekali lagi jadi Kerajaan Sumedang Larang (Sumedang datang dari kata Insun Medal/Insun Medangan yang bermakna saya dilahirkan ; saya menerangi serta Larang bermakna suatu hal yang tak ada tandingannya).
Sumedang Larang alami masa kejayaan pada saat di pimpin oleh Pangeran Angkawijaya atau Prabu Geusan Ulun sekitaran th. 1578, serta terkenal sampai ke pelosok Jawa Barat dengan daerah kekuasaan mencakup lokasi Selatan s/d Samudera Hindia, lokasi Utara hingga Laut Jawa, lokasi Barat s/d Cisadane, serta lokasi Timur s/d Kali Pamali kabupaten Brebes
Kerajaan ini lalu jadi vazal Kesultanan Cirebon, serta setelah itu ada dibawah kendali Kesultanan Mataram, pada saat Sultan Agung. Pada saat Mataram berikut tehnik persawahan dikenalkan di tanah Pasundan serta jadi awal arti ” gudang beras ” untuk daerah pada Indramayu sampai Karawang/Bekasi. Dalam kiat penyerangan Sultan Agung ke Batavia lokasi Sumedang jadikan lokasi penyedia logistik pangan. Diluar itu, aksara Hanacaraka juga dikenalkan di lokasi Pasundan pada saat ini, serta di kenal jadi Cacarakan. Pusat kota Sumedang juga didesain pada saat ini, ikuti alur basic kota-kota Mataraman yang lain. Sebelumnya Bandung dibuat pada era ke-19, Sumedang yaitu satu diantara pusat budaya Pasundan yang perlu.
Saat Pakubuwono I mesti memberi konsesi pada VOC, lokasi kekuasaan Sumedang diberi pada VOC, yang lalu dipecah-pecah, hingga lokasi Sumedang jadi seperti yang saat ini.
Panorama serta air terjun di Sumedang (litografi berdasar pada lukisan oleh Abraham Salm, 1865-1872)
Pangeran Aria Soeriaatmadja (bupati Sumedang pada th. 1882 – 1919), dikenal juga dengan julukan ” Pangeran Mekkah “, karna meninggal dunia di Makkah
Sumedang memiliki keunikan jadi kota kuno ciri khas di Pulau Jawa, yakni ada Alun-alun jadi pusat yang dikelilingi Masjid Agung, tempat tinggal penjara, serta kantor pemerintahan. Di dalam alun-alun ada bangunan yang bernama Lingga, tugu peringatan yang dibuat pada th. 1922. Di buat oleh Pangeran Siching dari Negeri Belanda serta dipersembahkan untuk Pangeran Aria Suria Atmaja atas jasa-jasanya dalam meningkatkan Kabupaten Sumedang. Lingga diresmikan pada tanggal 22 Juli 1922 oleh Gubernur Jenderal Mr. Dr. Dirk Fock Hingga sekarang ini Lingga jadikan simbol daerah Kabupaten Sumedang serta tanggal 22 April diperingati jadi hari jadi Kabupaten Sumedang. Simbol Kabupaten Sumedang, Lingga, di ciptakan oleh R. Maharmartanagara, putra seseorang Bupati Bandung Rd. Adipati Aria Martanagara, keturunan Sumedang. Simbol ini diresmikan jadi simbol Sumedang pada tanggal 13 Mei 1959.